Karsa Guru Dalam Menigkatkan Intelektualitas
Santriwati
by : Audita Ratnasari
Karsa
adalah suatu kehendak atau tekad, atau dapat diartikan sebagai kehendak yang
ada pada dalam diri manusia, dan sebuah kekuatan tersendiri dari Allah SWT.
Karsa sangat lekat sekali dengan kaitan proses untuk bergerak, beraktifitas
atau bereaksi untuk berupaya mewujudkannya.
Lingkungan
di Gontor sangat mendidik para santrinya untuk menjadi ulama yang intelek,
dimulai dari konsep intergralisasi ilmu pengetahuan. Semua ilmu bersumber pada
Allah SWT, mempelajari ilmu apa saja selama memberikan manfaat dalam kehidupan
semua itu merupakan bentuk dari pada ibadah. Guru sebagai pengajar dan pendidik
mempunyai amanah ataupun kewajiban untuk membentuk santrinya agar mencapai
tujuan yang dikhendakinya ataupun sesuai dengan cita citanya.
Berbicara
tentang intelektualitas santriwati, Gontor membentuk santrinya agar bukan hanya
cerdas dalam berilmu di bagian umum saja namun di bidang keagamaan juga. Karena
Santriwati yang intelek akan mampu menyeimbangkan antara dua konsep ilmu
tersebut. Didalam dunia pesantren terutama Gontor, seorang guru mempunyai karsa
atau kehendak sebagai pendidik agar tujuan dan hal yang diharapkan dapat
terwujud, yaitu dengan cara menegakan disiplin disetiap aspek kegiatan. Agar
segala sesuatu berjalan sesuai dengan apa yang dikhendaki.
Di
Gontor santriwati santriwati mempunyai orientasi yang jelas, yaitu untuk
menjadi ulama yang intelek, bukan intelek yang tau agama. Lalu bagaiamana cara
meningkatkan intelektualitas santriwati agar menjadi ulama yang intelek? Kegiatan apasajakah yang mendukung dalam
aspek ini?
Untuk menghadapi santriwati santriwati baru,Guru harus dapat
memahamkan dan menjelaskan segala kegiatan di Gontor dengan matang, sehingga
santriwati tidak akan melek walang ataupun salah tujuan dalam menjalankan
aktifitas di Gontor. Walaupun santriwati baru belum banyak mengikuti kegiatan
dipondok namun guru harus mampu menjadikan santriwati baru ini tetap menikmati
dan menjalani kegiatan dengan baik dan sesuai dengan aturan.
Karsa
Guru terhadap santriwati santriwati dalam meningkatkan intelektualitas
santriwati sangatlah banyak, dibentuklah bermacam macam kegiatan di pondok agar
kecerdasan, keterampilan dan kemampuan yang dimiliki terus berkembang dan
mencapai tujuan yang diinginkan. Seperti kegiatan KMI Prima antar kelas,
perlombaan Multitalenta, lomba pidato, debat dan lain lain. Semua santriwati akan selalu dipacu untuk
terus berkembang dan maju sehingga tidak ada istilah kebodohan dalam satu hal
pun.
Fokus
peningkatan Intelektualitasan santriwati akan diasah lebih banyak di angkatan
angkatan kelas atas seperti kelas 5 dan kelas 6. Santriwati kelas 5 dan 6 akan
banyak disibukan dengan kegiatan kegiatan asah fikiran, rasa, emosi dan
kecerdasan. Salah satunya adalah kegiatan berdiskusi yang wajib dilakukan oleh
santriwati Gontor sebanyak seminggu 3 kali. Bukan hanya diasah untuk dapat
berfikir kritis, namun dalam kegiatan diskusi santriwati dituntut untuk dapat
berbahasa dengan baik, merumuskan masalah dengan rinci dan memecahkan masalah
dengan benar.
Mengapa
harus kelas 5 dan kelas 6 yang perlu banyak diasah dalam meningkatkan
intelektualitasan santriwati?
Dikarenakan
usia usia santriwati kelas 5 dan 6 sudah termasuk usia remaja dewasa, yang akan
menjadi para ulama dimasa yang akan datang, dan harus mampu menyelesaikan
permasalahan permasalahan yang akan dihadapi dimasa mendatang. Usia yang harus
sudah mampu menghadapi segala sesuatu dengan mandiri sesuai dengan pemikiran
mereka. Namun semua itu diperlukan bimbingan yang ekstra dan ketat dalam
mengawasi kegiatan berdiskusi ini. Karena usia usia ini masa berfikir kritis,
jika tidak diawasi maka bisa saja menjadi melenceng dan tidak sesuai dengan
ajaran.
Gontor
menyediakan wadah untuk para santrinya untuk berkembang dan meningkatkan
kemampuan sesuai dengan yang dikehendaki namun semua itu dalam pengawasan guru
guru. Gontor selain memberikan materi secara proporsional, sesuai dengan
tingkatan berfikir anak didik, juga menekankan metodologi, memberikan ilmu alat
berupa penguasaan berbahasa, mengajarkan cara belajar yang efektif, membentuk
pola fikir yang ijtihadi melalui pelajar fiqih dan lain lain.
Ulama yang dicita citakan Gontor bukan hanya dalam kualitas ilmu belaka,
tetapi ulama dalam pengertian yang utuh, ulama yang rasikhun fil
ilmi,mutafaqqihun fiidin, amilun, mukhlisun, murrabunwa mujahiddun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar