Muhasabah Pendidik
By : Audita Ratnasari
Problematika
dalam dunia pendidikan memang tidak akan pernah surut, selalu datang silih
berganti. Memang sangat sulit untuk mencapai titik ideal dalam proses mendidik,
namun sebagai pendidik yang baik perlulah evaluasi, inovasi ataupun introspeksi
untuk bekal menghadapi segala permasalahan yang akan datang.
Menyinggung
sedikit tentang pandangan hidup, menurut
KH. Hasan Abdullah Sahal dalam ceramahya ”Bahwa Setiap orang memiliki
pandangan hidup ataupun pegangan hidup dan tidak ada hak untuk berinterfensi atau memaksakan
kepada orang lain. Filsafat hidup, pandangan hidup, adalah syahadat attaini
yang harus dipegang baik baik dan dipertahankan pada tingkahlakunya, dan loyatlitasnya,
kesetiaanya sehingga melakukan sesuatu didasarkan atas 2 ini, untuk mendidik
pun semuanya harus didasarkan syahadat
attaini.”
Sebagai
pendidik, untuk menghadapi segala permasalahan murid murid, dibutuhkanlah sikap
keteladanan, kenapa harus dengan keteladanan?
Sepertinya
kita sudah bosan dengan kata kata “keteladanan”, yang terkadang sering kita
remehkan dan tak acuh pada kata yang satu ini, makna keteladanan bukanlah hanya
sekedar contoh belaka, namun juga dijadikan sifat diri atau sikap pada diri
sendiri yang wajib ditanamkan, disimpan lalu dipakai dalam pandangan hidup
seorang pendidik. Bagaimana kita bisa menjadi teladan bagi murid murid kita
jika sifat ataupun sikap yang kita lakukan belum dapat mencerminkan keteladan
bagi diri kita sendiri?
“Kita
ingatkan! memang didalam menjalankan syahadat attaini,menjalankan pandangan
hidup, jalan hidup dan pola hidup menghadapi macam2 yang harus dipertahanakan.
Sekuat kita mempertahankan jalan hidup sekuat itulah org akan taat kepada kita”
_K.H Hasan Abdullah Sahal
Bagaimana kita
dapat menjadi orang yang sukses dalam mendidik murid murid kita? Jika kita
sendiri tidak dapat memegang konsekuensi terhadap diri kita sendiri. Jangan
salahkan jika kita mengeluh karena susah mendidik murid murid yang nakal, ataupun
tidak berkelakuan baik. Kita diharuskan banyak banyak bercermin terhadap hati
dan akal kita, sudahkah kita bersikap seperti apa yang kita harapkan kepada
murid murid kita?
Walau memang
terkadang banyak yang berkata “Yang penting murid kita lebih baik dari pada
gurunya” namun semua itu tidak akan terjadi jika tidak ada bentuk perbaikan
dari dalam diri kita. Memang terkadang berat dan susah, namun ketika sudah
banyak yang menyadarkan akan perbuatan yang jelek dan kitapun menyadari itu,
maka untuk menjadi pendidik generasi umat Islam yang ideal, dan untuk bangsa
Indonesia ini maka, dibutuhkan kekuatan untuk memperbaiki diri kita terlebih
dahulu.
“Tidak ada
kedisiplinan tanpa keteladanan , tanpa ada kemajuan tanpa kedisplinan, untuk
menjadi orang yang bisa menjalankan visinya harus berdisiplin , orang akan
berdisiplin jika ada keteladanan, keteladanan awal dari segalanya. yang pada
akhir akhir ini banyak yg hilang dari kaum kita sendiri tentang hal hal
keteladnan” _K.H Hasan Abdullah Sahal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar