Rabu, 08 Maret 2017

Muhasabah Pendidik By : Audita Ratnasari


Muhasabah Pendidik
By : Audita Ratnasari
Problematika dalam dunia pendidikan memang tidak akan pernah surut, selalu datang silih berganti. Memang sangat sulit untuk mencapai titik ideal dalam proses mendidik, namun sebagai pendidik yang baik perlulah evaluasi, inovasi ataupun introspeksi untuk bekal menghadapi segala permasalahan yang akan datang.
Menyinggung sedikit tentang pandangan hidup,  menurut KH. Hasan Abdullah Sahal dalam ceramahya ”Bahwa Setiap orang memiliki pandangan hidup ataupun pegangan hidup dan tidak ada  hak untuk berinterfensi atau memaksakan kepada orang lain. Filsafat hidup, pandangan hidup, adalah syahadat attaini yang harus dipegang baik baik dan dipertahankan pada tingkahlakunya, dan loyatlitasnya, kesetiaanya sehingga melakukan sesuatu didasarkan atas 2 ini, untuk mendidik pun semuanya harus didasarkan syahadat attaini.”
Sebagai pendidik, untuk menghadapi segala permasalahan murid murid, dibutuhkanlah sikap keteladanan, kenapa harus dengan keteladanan?
Sepertinya kita sudah bosan dengan kata kata “keteladanan”, yang terkadang sering kita remehkan dan tak acuh pada kata yang satu ini, makna keteladanan bukanlah hanya sekedar contoh belaka, namun juga dijadikan sifat diri atau sikap pada diri sendiri yang wajib ditanamkan, disimpan lalu dipakai dalam pandangan hidup seorang pendidik. Bagaimana kita bisa menjadi teladan bagi murid murid kita jika sifat ataupun sikap yang kita lakukan belum dapat mencerminkan keteladan bagi diri kita sendiri?
“Kita ingatkan! memang didalam menjalankan syahadat attaini,menjalankan pandangan hidup, jalan hidup dan pola hidup menghadapi macam2 yang harus dipertahanakan. Sekuat kita mempertahankan jalan hidup sekuat itulah org akan taat kepada kita” _K.H Hasan Abdullah Sahal
Bagaimana kita dapat menjadi orang yang sukses dalam mendidik murid murid kita? Jika kita sendiri tidak dapat memegang konsekuensi terhadap diri kita sendiri. Jangan salahkan jika kita mengeluh karena susah mendidik murid murid yang nakal, ataupun tidak berkelakuan baik. Kita diharuskan banyak banyak bercermin terhadap hati dan akal kita, sudahkah kita bersikap seperti apa yang kita harapkan kepada murid murid kita?
Walau memang terkadang banyak yang berkata “Yang penting murid kita lebih baik dari pada gurunya” namun semua itu tidak akan terjadi jika tidak ada bentuk perbaikan dari dalam diri kita. Memang terkadang berat dan susah, namun ketika sudah banyak yang menyadarkan akan perbuatan yang jelek dan kitapun menyadari itu, maka untuk menjadi pendidik generasi umat Islam yang ideal, dan untuk bangsa Indonesia ini maka, dibutuhkan kekuatan untuk memperbaiki diri kita terlebih dahulu.
“Tidak ada kedisiplinan tanpa keteladanan , tanpa ada kemajuan tanpa kedisplinan, untuk menjadi orang yang bisa menjalankan visinya harus berdisiplin , orang akan berdisiplin jika ada keteladanan, keteladanan awal dari segalanya. yang pada akhir akhir ini banyak yg hilang dari kaum kita sendiri tentang hal hal keteladnan” _K.H Hasan Abdullah Sahal




Tidak ada komentar:

Posting Komentar